Pengantar studi kritis Ideologi Zionisme


Sumber Gambar: Yahoo.com

Oleh: Rifqi Azhar Nugraha[1]
            Tulisan mengenai zionisme sudah seperti pakaian di pasar, apalagi saat ada pameran buku, buku-buku mengenai zionisme tidak kalah banyaknya dengan pakaian saat menjelang lebaran idul fitri. Gerakan zionisme ini sudah menjadi rahasia umum yang sayangnya belum ada suatu konsep dan langkah konkret untuk melenyapkan ideologi ini. Zionisme adalah suatu gerakan (politik, dsb) bangsa Yahudi yang ingin mendirikan Negara sendiri yang merdeka dan berdaulat di Palestina.[2] Karena itu, peperangan antara Palestina dan Israel tentu ada campur tangan bangsa yahudi dengan ideologinya yaitu zionisme. Saya pikir peperangan ini tidak akan ada habisnya, karena menguasi Palestina adalah salah satu tujuan mereka dalam hidup, dan jika dilihat dari tahun lalu hingga sekarang, wilayah Palestina semakin sedikit dan telah di rebut bangsa zionis.
            Kajian tentang zionisme, biasanya kita berarti membicarakan Yahudi, Bani Israil, Kaum Nabi Musa dan Nabi Sulaiman[3], namun dalam buku The Synagogue of Satan yang ditulis oleh Andrew C. Hitchock dijelaskan lebih rinci lagi. Kaum Zionis yang kita kenal sebagai konspirator dunia saat ini bukanlah keturunan kaum Yahudi yang berasal dari kaum Nabi Musa dahulu. Mereka berasal dari satu kaum yang tidak beragama, karena pada saat itu ada desakan untuk beragama dari kaum Muslim dan Kristen akhirnya mereka lebih memilih menjadi kaum Yahudi karena mereka takut apabila mereka masuk Islam maka mereka akan diburu oleh orang-orang Kristen, dan apabila mereka masuk Kristen maka sebaliknya mereka akan diburu orang-orang Islam.
            Maka semua konspirasi ini bermula sejak 740 M di daratan antara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang biasa dikenal sebagai Khazaria, sekarang daratan ini diduduki oleh Georgia dan Rusia. Yahudi yang kita kenal sebagai konspirator, yang mengejawantahkan ideologinya yaitu zionisme adalah Yahudi Khazar atau biasa disebut Yahudi Ashkenazi.
            “Ada agama lain yang Raja Bulan tahu bisa mengatasi masalah dengan baik Muslim maupun Kristen. Ras itu adalah Yahudi. Raja bulan memutuskan kalau dia memerintahkan rakyatnya untuk memeluk Judaisme dia bisa membuat baik Muslim maupun Kristen senang, karena dua-duanya sudah bersedia berdagang dengan Yahudi. Maka itulah yang dilakukan oleh Raja Bulan.
            Raja Bulan benar. Dia hidup melihat negaranya tidak dijajah, rakyatnya memeluk Judaisme dan mengadopsi prinsip-prinsip kitab suci Yahudi, Talmud. Namun, ada banyak hal yang tidak sempat dilihat Raja Bulan.”[4]
            Raja Bulan pada saat itu tidak pernah menyangka bahwa 1000 tahun kemudian setelah rakyatnya menganut agama Yahudi akan ada satu manusia yang menjadi konspirator dunia untuk membuat Tatanan Dunia Baru, yakni pemerintahan yang satu, bumi yang tidak dipisah oleh Negara-negara, ras-ras, budaya-budaya, dan tanpa diskriminasi.
            Aneh jika kaum yahudi sekarang mendirikan Negara Israel, dan merebut Negara Palestina sedikit demi sedikit. Tidak ada sejarah bagi kaum zionis ini tinggal di sana, ini artinya ada sejarah yang mereka sembunyikan. Khazaria yang menjadi tanah nenek moyang mereka sebenarnya, bukan Palestina seperti yang dijanjikan Tuhan dalam kitab Talmud yang sebenarnya sudah ditinggalkan oleh keturunan Yahudi murni.
            Bernard Joseph Brown dalam bukunya yang berjudul From Pharaoh to Hitler, what is Jew? Sebagai orang yahudi ia mengakui bahwa Yahudi masa kini bukanlah orang Israel (Baca: Bani Israil), mereka tidak berhak mengklaim Palestina sebagai tanah mereka. Kutipan ini saya kutip kembali dari buku The Synagogue of Satan.[5]
            Bahkan seorang Yahudi Ashkenazi yang bernama Harold Rosenthal pun menyatakan dan mengakuinya: “Kebanyakan orang Yahudi tidak mau mengakui ini, tapi Tuhan kami adalah Lucifer.”[6]
            Nabi Musa tidak pernah mengajarkan kepada kaumnya bahwa Tuhan yang harus disembah adalah Lucifer, sejak beliau menolong Bani Israil dari kekejaman Fir’aun yang beliau kenalkan adalah Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang patut disembah. Ini sebuah pengakuan dari Yahudi Ashkenazi bahwa mereka bukanlah kaum Yahudi yang berasal dari kaum Nabi Musa.
            1000 tahun setelah orang-orang di Khazaria menganut agama Yahudi, lahirlah pada tanggal 23 Februari 1744 seorang Yahudi Ashkenazi yang bernama Mayer Amschel Bauer, lahir di Frankfurt, Jerman. Ia adalah anak dari Moses Amschel Bauer yang berani secara terang-terangan memasang lambang Heksagram Merah pertama kali di kantor rumah pembukuannya. Tahun 1760 barulah mulai terlihat adanya benih akan terbentuknya dinasti Rotschild yang pintar berpolitik, ahli dalam konspirasi lewat bawah tanah. Mayer Amschel Bauer mengubah namanya menjadi Mayer Amschel Rotschild, nama Rotschild adalah bahasa Jerman dari Rot (Merah) dan Schild (Perisai atau Lambang). Lambang Merah yang dimaksud disandarkan kepada Heksagram, karena warna asli dari Heksagram adalah Merah.
            Hal ini pun diamini oleh Zhaenal Fanani dalam bukunya The Solomon Temple: “Seorang pria yang kelak menurunkan dinasti Rotschild; sebuah kekuatan mesin uang yang menguasai dunia. Dan, menilik simbol Heksagram pada bendera Israel bisa dipastikan dinasti Rotschild sangat berperan dalam pendirian Negara Yahudi di tanah Palestina yang mereka percayai sebagai bumi yang dijanjikan Tuhan.”[7]
            Mudah sekali jika ingin mengenal apakah seorang Yahudi Ashkenazi tersebut keturunan dari Dinasti Rotschild atau bukan, setiap keturunan dari Dinasti Rotschild pasti diberi gelar Rotschild di belakang namanya, seperti Schonche Jeanette Rotschild, Amschel Mayer Rotschild, Salomon Mayer Rotschild, dll. Dari tahun ke tahun setiap keturunan dari Dinasti Rotschild selalu diberi gelar Rotchild di belakang namanya. Kecuali keturunan Dinasti Rotshild yang lahir dari keturunan perempuang, bukan gelar Rotschild yang diberikan, namun Rockefeller, contohnya David Rockefeller. Sederhananya, nama belakang Rockefeller adalah keturunan dari Dinasti Rotschild, namun ia lahir dari keturuan perempuan.
            Tahun 1770 Mayer Amschel Rotschild bertemu dengan Adam Weishaupt untuk merencanakan terbentuknya Illuminati, sebuah organisasi bawah tanah yang sangat vocal menyuarakan Novus Ordo Seclorum (Tatanan Dunia Baru). Illuminati adalah nama lain dari gelar Lucifer, Penjaga Cahaya. Nama Illuminati diambil dari kitab suci mereka, Talmud. Adam Weishaupt seorang Yahudi Ashkenazi pula, yang menjadi Yahudi Kripto[8] dia mengaku sebagai pemeluk agama Katolik Roma. Diklaim sebagai pendiri dari Illuminati, namun sebenarnya otak awal pendirian Illuminati adalah keturunan pertama dari Dinasti Rotschild, Mayer Amschel Rotschild.
            Illuminati pada dasarnya melakukan pergerakan-pergerakan demi terwujudnya pemerintahan yang satu, pemerintahan tanpa perbedaan suku, budaya, adat, dan Negara. Pemerintahan ini dipimpin oleh mereka sendiri yang mereka rencanakan berpusat di Yerusalem dalam Kuil Solomon yang sekarang ada di bawah masjid Al-Aqsa. Teori Karl Marx[9] mengenai sosialisme akan sangat membantu pergerakan mereka, karena masyarakat dunia sudah bosan dengan pertikaian antara agama, ras, dan derajat. Selain itu mereka adu dombakan Muslim dengan Kristen, pada akhirnya hadir teori-teori baru seperti Relativisme, Multikulturalisme, Liberalisme, Komunisme, Sekularisme, dll. Hal ini memicu perdebatan di internal agama, sehingga kelompok-kelompok muslim terpecah belah dalam mengatasi masalah karena perbedaan paradigma gerakan.
            Adam Weishaupt bersama anggota Illuminati dapat dikatakan sukses membuat perpecahan, layaknya perusahaan antivirus yang membuat virus terlebih dahulu lalu menawarkan solusi yang akan menguntungkan diri mereka sendiri. Goyim (non-Yahudi) disebut-sebut dalam kitab Talmud sebagai orang-orang yang tidak pantas hidup. Seribu orang goyim tidak akan pernah sebanding dengan satu orang Yahudi Ashkenazi, bagi siapa saja yang menjelekan Yahudi maka anti-semit dijadikan gelar baginya.
Gelar anti-semit ini menjadi boomerang bagi para ulama yang ingin menyadarkan masyarakat atas kejahatan-kejahatan orang Yahudi, gelar ini menjadi pelindung yang sangat ampuh bagi mereka. Kelompok ahlu sunnah wal jama’ah, apapun kebenaran yang disampaikan oleh mereka, tidak akan pernah didengarkan oleh masyarakat jika mereka sudah disebut-sebut sebagai Wahabi, karena persepsi yang sudah ada dalam masyarakat menjadikan mereka tutup telinga kepada kelompok yang sudah dicap menjadi wahabi. Seperti itu analogi tentang anti-semit, apapun kebenaran tentang Yahudi tidak akan pernah didengarkan jika anti-semit sudah disebut-sebut.
Ekonomi, Kesehatan, Teknologi, Hiburan, Makanan, Olahraga menjadi fasilitas bagi Illuminati untuk menyebarkan doktrinnya mengenai Tatanan Dunia Baru. Dilihat dari sejarah, ekonomi menjadi gerakan awal dengan didirikannya Bank of England, konspirasi dalam hal ekonomi menjadi sasaran empuk bagi mereka untuk memenuhi perut mereka dan membuat goyim sengsara, dan Rotshchild yang bertanggung jawab atas hal itu. Negara-negara yang ikut andil atas perang dunia diberi dana oleh bank-bank yang dimotorik oleh Rotschild, namun tidak pernah ada keuntungan bagi Negara yang diberi dana karena banyak masyarakat sipil yang tewas akibat dari peperangan.
Adolf Hitler dapat sukses membangun negaranya tanpa hutang kepada Negara lain, dan ia menghentkan hubungan anatar Jerman dengan bank International. The Synagogue of Satan yang ditulis oleh Andrew C. Hitchock menjelaskan “Di Jerman, Hitler secara fenomenal berhasil mengubah negaranya dalam hal ekonomi sejak dia berkuasa. Dia melakukan ini dengan berhenti berhubungan dengan para banker international Yahudi, dan berdagang dengan barter, dengan membarter kelebihan barang yang Jerman punya kelebihan barang yang Jerman butuhkan yang Negara lain punya, tanpa hutang tercatat di kedua pihak.”[10]
Selain ekonomi, Teknologi menjadi pusat perhatian dengan diciptakannya barcode lalu berkembang menjadi RFID (Radio Frequency Identification). Di bidang kesehatan, warga Australia mengidap penyakit AIDS bukan karena free sex yang dikambing hitamkan, namun obat-obatan yang tersebar ternyata mempunyai HIV didalamnya. Tahun 2004, penyakit virus AIDS meningkat di Malaysia, seminggu sebelum warga mulai berpenyakit Chemtrail dengan bahan HIV disebarkan.
Kesimpulan, Ada orang orang Yahudi yang dirugikan karena hadinya Yahudi Ashkenazi yang membentuk gerakan Zionisme. Zionisme ini dicipatakan oleh Dinasti Rotschild, dan membentuk organisasi Illuminati. Islam dan Kristen diadu dombakan, dan teori-teori dikambing hitamkan menjadi yang bertanggung jawab atas perpecahan. Permasalahan Ekonomi, dan Kesehatan tidak akan pernah selesai jika Yahudi yang mengambil alih.
Tidak akan pernah cukup untuk menjabarkan konspirasi yang Yahudi ciptakan dalam satu artikel ini, konspirasi-konspirasi tersebut sudah saya jelaskan dalam artikel yang saya tulis sebelumnya. Kali ini saya hanya menulis pengantarnya saja, semoga apa yang saya tulis bukan sebagai bentuk fitnah kepada kaum Yahudi. Dan pembaca dapat mengambil manfaat dalam tulisan ini.


[1] Aktivis Ikatan Pelajar Persis, dan Himpunan Mahasiswa Persis yang sedang mengemban ilmu di Universitas Islam Negeri SGD Bandung.
[2] Setiawan, Ebta. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Luar Jaringan) versi 1.4. 2012
[3] Nabi Musa biasa di sebut Moses, dan Nabi Sulaiman biasa disebut Saloma atau Solomon oleh kaum zionis
[4] Hitchock, Andrew C. 2012. “The Synagogue of Satan”. Jakarta: Ufuk Publishing House. Hal. 31
[5] Ibid. Hal 173
[6] Ibid. Hal 250
[7] Fanani, Zhaenal. 2013. “The Solomon Temple”. Jogjakarta: DIVA Press. Hal 136-137
[8] Orang Yahudi yang berpura-pura bukan orang Yahudi.
[9] Karl Marx dan Lenin mereka diduga adalah Yahudi Kripto
[10] Op cit. Hal 184