BERLINDUNG

Oleh: Hafidz Hadzin
(ketua Ikatan Pelajar Persatuan Islam Tasikmalaya)


Manusia memiliki dua musuh, musuh dhohir dan musuh Batin. Musuh dhohir adalah manusia yang mempunyai sifat-sifat syetan, akan tetapi manusia seperti ini tidak selamanya menjadi musuh sampai sifat-sifat itu lenyap meskipun manusia tidak selamanya benar. Allah SWT memerintahkan untuk berbuat kebaikan kepada yang mempunyai sifat-sifat syetan, menjaga, memperhatikan supaya mereka kembali kepada tabiat semula karena asal tabiat manusia adalah berlaku baik jangan sampai manusia yang mempunyai sifat syetan tersebut berkembang bertambah luas.
“ Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”. {Q.S. al A’raf: 199}
Sedangkan musuh batin adalah syetan, Allah swt memerintahkan untuk memohon perlindungan kepada-Nya, dia akan menjadi musuh manusia selamanya, Tidak akan menerima kebaikan dikarenakan sangat besarnya permusuhan antara dia dan Adam as, oleh karenanya dia tidak menghendaki kecuali kecelakan kepada manusia sebagaimana dia telah menggelincirkan bapak manusia, adam as dari surga.
“ Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala “. {Q.S. Fathir: 6}.
“Patutkah kamu mengambil Dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. {Q.S. al Kahfi: 50}
Berlindung kepada Allah maksudnya memohon perlindungan dan pemeliharaan dari kejahatan syetan yang melampaui batas lagi terkutuk, yang dapat mencelakakan dalam urusan agama dan dunia, atau menghalangi dari pekerjaan yang diperintahkan [oleh Allah Swt}, dan memohon pemeliharaan kepada yang Maha Pencipta, Maha Mendengar, Maha Mengetahui dari godaan, celaan dan bisikannya. Karena tidak ada yang dapat menghalanginya kecuali Allah tuhan semesta alam.{Lihat Tafsir Shafwatu Tafasir: 1/9}
Kemadharatan dunia kadang banyak orang yang menyadarinya dan cepat tanggap, beda dengan kemadharatan agama tidak terasa, tidak menerima untuk di luruskan, menganggap perbuatannya itu benar bahkan utama seperti bid’ah dalam agama, menetapkan Hukum tanpa dasar dalil atau menganggap kecil kemadratan dalam agama. Ada seseorang yang berwudhu, nabi melihat sedikit dibelakang tumit tidak terbasuh, beliau bersabda : neraka wail bagi tumit itu. Apakah yang seperti itu mau dianggap kecil ?

Dan adakalanya orang tersebut apabila diingatkan kemadharatan agama bukan hanya sekedar tidak menerima akan tetapi marah.dan mencaci; Ketika nabi diperintah mengajak manusia dengan terang-terangan, beliau bersabda: lepaskanlah dirikamu dari siksa neraka; sesungguhnya aku seorang pengancam azab yang pedih kepada kamu. Abu lahab berkata kepada beliau celakalah Engkau hai muhamad , apakah hanya untuk ini saja engkau kumpulkan kami?.

Dan adakalanya juga berkata:” Tergantung saya”. Seperti satu Qaum yang berada dalam perahu, ketika masing-masing sudahmenempati tempat duduknya, ada seseorang diantara mereka yang melobangi tempat duduknya, kemudian yang lain bertanya kepada dia, apa yang kamu perbuat ? dia menjawab tergantung saya, ini tempat duduk saya mau saya apakan juga.{al Bukhari}

Syetan senantiasa menghalang-halangi manusia untuk mengerjakan perintah Allah Swt, yaitu perintah untuk melaksanakan sesuatu atau perintah untuk meninggalkan sesuatu., dia akan selalu menggoda melakukan tipu daya, yang salah kelihatan benar dan yang benar kelihatan salah, halal seperti haram, haram seperti halal memerintahkan kepada kejelekan dengan perkataan yang baik melarang kebaikan dengan perkataan yang jelek, dunia menjadi tujuan akherat menjadi keraguan, menghembuskan kesombongan, senang bermegah-megah dari hasil kedholiman, merasa berada dalam petunjuk padahal ada dalam kesesatan, menjanjikan kemiskinan kepada yang dermawan, menjanjikan kekayaan kepada yang bakhil.
“syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui “{Q.S. Al Baqarah:268}.
“ Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus “{Q.S. Al ‘Araf: 16}

Dan hanya Allah-lah yang dapat menghalangi godaannya, manusia tidak dapat melihat syetan, syetan tidak dapat melihat Allah, Allah melihat Syetan oleh karena itu mohonlah perlindungan hanya kepada Allah yang menciptakan semua makhluknya. Memohon perlindungan kepada Allah dari syetan manusia dengan berbuat baik kepadanya, sedangkan memohon perlindungan dari Syetan dengan Istia’dzah. “ Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia, raja manusia, sembahan manusia,dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,dari (golongan) jin dan manusia ”.
Allahu ‘alam…