Al-Adha


Al - Adha
Ketua Umum PP IPP

Allahu Akbar... Alllahu Akbar... Laailaha illallahuwallahu Akbar... Allahu Akbar walillahilham...

Gema takbir berkumandang menandakan datangnya Hari Raya bagi Ummat Islam yang berada di seluruh muka bumi ini.

Tak lupa dibarengi dengan rasa suka cita yang menyelimuti seluruh insan muslim yang merindukan kehadiran Hari Raya ini.

Selamat datang Hari Raya I'dul Adha semoga selalu membawa keberkahan bagi ummat islam dan juga bagi seluruh makhluk yang berada dimuka bumi ini.
Membumikan Islam yang Rahmatan Lil 'alamin.

Salah satu sunnah yang ada di Hari Raya I'dul Adha adalah hari dimana semua ummat islam melaksanakan Udlhiyyah yaitu berqurban sebagai tanda keta'atan kepada perintah - Nya.

--
PP Ikatan Pelajar Persis dan PD Ikatan Pelajar Persis /i Ciamis Banjar Bekerja sama dengan Sinergi Foundation, in syaa Allah akan melaksanakan Qurban yang akan di distribusikan di Kab Ciamis.

Sebagai tanda kepedulian kami atas ummat islam yang di daerahnya jarang atau tidak pernah melaksanakan qurban, maka dari itu ikhtiyar kami ini semoga bisa memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat yang nanti akan didistribusikan hewan qurban ini.

Dengan jumlah hewan qurban yang tidak seberapa yaitu 10 domba, semoga bisa dirasakan manfaatnya, dan bagi mereka ummat islam yang sudah menyisihkan hartanya untuk berqurban, Allah swt gantikan dengan yang lebih banyak lagi juga dengan pahala yang diberikan Nya.

--
Atas nama keluarga Besar Ikatan Pelajar Persis kami ucapkan Taqabbalallahu Minna Waminkum Semoga Allah swt menerima amal kebaikan kita semua.

Ar Rasikhuna Fil 'Ilmi~

Indonesia Air Mata




Indonesia Air Mata

Oleh :Wildan Akbar

Indonesia….
Kau berdiri dengan airmata

Kua mempunyai nama dengan air mata
Air mata pahlawan
Air mata rakyat

Kua bisa tumbuh kuat karna air mata
Air mata perjuangan

Tujuh puluh tiga tahun kua sudah merdeka
Tapi air mata masih terus mengalir
Aku bingung kenapa air mata itu mengailir
Entah itu air mata kesenangan

Tidak…
Itu bukan air mata kesenangan
Tapi itu air mata penderitaan rakyat

Membangun Kesadaran Kritis Untuk Merefleksikan Diri Sebagai Anak Yang Berbagsa Indonesia


Membangun Kesadaran Kritis Untuk Merefleksikan Diri Sebagai Anak Yang Berbagsa Indonesia[1]
Oleh : Fariz Muntashir Billah (Bidang HAL PP.IPP)[2]

            Bangsa Indonesia merupakan negara yang nyaman dan harmonis,  jiwa komunalitas masih melekat pada sebagian masyarakat Indonesia, kegiatan sosial dan bentuk kepedulian antar masyarakat masih tetap utuh walau berbagai hujatan sara, isu-isu agama yang sering dilontarkan dalam media hoax tidak membuat negara kita pecah belah malah sebaliknya membuat masyarakat semakin bersatu dan lebih bijak menyikapi persoalan, namun sedikit sekali dari para elite politik maupun pengusaha multinasional yang bercokol dinegara kita tidak kritis dan seenaknya mengekspoitasi kekayaan sumber daya alam bumi pertiwi yang berakibat rusaknya harmonisasi negara kita, mereka melakukan pembodohan dengan sistem neoliberalisme di sektor makro maupun mikro. Masyarakat hanya bertanya kepada negara tatkala harga kebutuhan pokok naik dan lapangan pekerjaan masyarakat yang sulit didapatkan
Negara Indonesia sudah mengalami inflasi besar disektor ekonomi makro yang dimana Bank Indonesia mengalami inflasi nilai mata rupiah dan setiap uang yang beredar kepada tangan masyarakat sudah dikenakan bunga jadi tidaklah heran jika dulu uang Rp.50.000 bisa bertahan untuk 3-5 hari tetapi sekarang hanya bertahan untuk 1 hari, karena ketidak seimbangan antara nilai mata rupiah dengan naiknya kebutuhan pokok masyarakat. Jika pemerintah maupun golongan akademisi tidak bisa mengendalikan maupaun merehabilitasi sektor makro Indonesia para Investor tidak akan menanamkan modalnya di negara kita yang berakibat cadangan kas Bank Indonesia mengalami krisis yang berujung dicabutnya hak-hak rakyat seperti subsidi, lapangan pekerjaan, tempat tinggal maupun dipersulitnya masyarakat untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi. Jika sektor Makro bermasalah maka mikropun akan terkena dampaknya juga, diantaranya ketidak seimbangan antara pendapatan dan pegeluaran APBN, kurangnya Inovasi pemerintah dalam menambah devisa dan pengendalian Infalasi maka hanya dengan menghutang kepada World Bank menjadi batu loncat permasalahan kebutuhan APBN, megapa Indonesia harus menjadi negara yang berkembang bukannya negara yang maju dengan potensi demografi yang besar.
Tanpa disadari banyak ketidaktahuan dan pembodohan yang ditanamkan kepada generasi muda hingga ia tidak kritis melihat bangsanya sendiri. Jangankan memiliki jiwa patriot melihat bangsanya sendiri juga sudah tidak tahu, menjadi suatu pertanyaan kemana perginya UUD 1945 yang asli yang dimana pasal 33 itu berbicara state of capitalism (negara menguasai) yang digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahtraan rakyat,. Tetapi oleh MPR dan DPR RI mereka berkorporasi dengan perusahaan multinasional yang memiliki kepentingan. Manipulasi dan Infiltrasi yang dilakuakn elite politik merubah undang-undang 45 sebanyak 4 kali yang merubah kedudukan negara dari state capitalism menjadi state of corporate (bisnis). UUD 45 pasal 33 &34 bisa dianalogikan dalam bisnis ialah  posisi rakyat sebagai komisaris dan negara menjadi Dewan Direksi sudah barang tentu posisi rakyat diatas negara maka filosofinya pun “dari rakyat oleh rakyat untuk rakayat” negara hakikatnya memilki 2 tugas utama yaitu to service and to protect terhadap kedaulatan Bangsa dan kesejahtraan rakyatnya. Namun setelah amandemen sebanyak 4 kali posisinya berubah yang awalnya negara menguasai(state capitalism) atas representasi rakyat menjadi korporasi oleh negara(state of corporation) dan rakyat menjadi pelangan bukanya komisaris. Dalam aturan bisnis namanya pelanggan itu akan dilayani bila memberikan keuntungan capital ataupun keuntungan materi. Sistem negara kita termasuk pasar terbuka berbagai negara dan perusahaan multinasional asing bisa ikut andil. kapitalisme itu berbicara modal dan transaksi bukan berbicara  umat, perusahaan multinasional dan negara asing jelas memiliki modal yang lebih besar dibandingakan dengan BUMN maupun perusahaan lokal, maka tidaklah heran separoh tanah jawa dikuasai oleh 1 orang pemiliki sinarmas belum lagi di Indonesia ada 9 elite pengusaha multinasional yang mendominasi tanah,air dan udara untuk kepentingan pribadi, Lantas bagaimana dengan nasib rakyat? Elite politik hanya mengunakan nama rakyat sebagai password mendapat kunci kekuasaan.
sistem yang bobrok membuat harga politik di Indonesia begitu mahal yang diluar ambang batas, rakyat yang mencalonkan diri sebagai legislatif maupun eksekutif menghabiskan banyak uangnya untuk kampanye, kerena membutuhkan modal mereka berani meminjam kepada perusahaan multinasional, pinjaman yang diberikan tidak mungkin diberikan secara cuma-cuma pasti harus ada bunga atau jaminan yang diberikan kepada pemodal. Lantas kapan negara berbicara soal rakyat, yang ada mereka hanya memikirkan bagaimana mengembalikan uang hasil kampanye saat terpilih.
Permasalahan makro maupun mikro di Indonesia harus tetap dikaji dan di telaah secara komperhensif agar masyarakat tidak tumpul otaknya. Permasalahan yang besar akan terselesaikan jika kita kita tetap tegar dan mau menghadapinya. Berbeda halnya jika masyarakat tidak mengenal permasalahan bangsanya bahkan tidak mau tahu sama sekali ini saja membiarkan penguasa membodohi jiwa dan otaknya. Maka nalar kritis perlu ditumbuhkan kembali sebagai bentuk refleksi yang mesti diimpementasikan sebagai solusi penyelesaian masalah.
Hasil KOPDAR VII kemarin Dr.Ichsanuddin Noorsy selaku pakar ekonomi memberikan suatu solusi yakni menciptakan pemberdayaan ekonomi umat dengan model koprasi tertutup. Yang dimana seluruh anggota koprasi hanya boleh berniaga kepada sesama anggota, uang yang berputar dalam sistem koprasi tertutup tidak akan keluar karena sistemnya tertutup, baik pemodal, tenaga ahli, Direksi, pelangan dan marketing semuanya berada dalam satu wadah koprasi. Sistem ini atas dasar kerjasama dan kekeluargaan tetapi koprasi yang ideal jika memenuhi aturan berikut:
- Setiap anggota harus jujur dan laporan harus transparan secara rutin
Setiap anggota tidak boleh egois mengedepankan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama
Setiap anggota harus komitmen tidak boleh ada penghianat yang merusak harmonisasi dan kestabilan roda koprasi
Setiap anggota harus amanah dalam menjalankan tugas
- Setiap anggota tidak boleh berniaga keluar dari wadah koprasi jika yang dibutuhkan semua sudah ada dalam wadah koprasi
- Baik itu pemodal, direksi, tenaga ahli,marketing, workers, maupun konsumen yang menjadi anggota   koprasi hanya boleh berniaga dalam satu wadah koprasi.

Tujuan dari koprasi ini sebagai bentuk implementasi real yang mesti dijalankan agar kita bisa bedaulat dan selamat dari kejamnya kapitalisme yang mendominasi hajat hidup orang banyak. Koprasi sebagai wujud buah hasil pemikiran hingga menjadi teknis  penerapan aktivitas masyarakat dalam transaksi dan kerjasama membangkitkan ekonomi umat.  

[1]. Refleksi KOPDAR VII PP.Ikatan Pelajar Persis feat Sahabat Weka
[2]. Koordinator Bidang Hubungan Antar Lembaga PP. Ikatan Pelajar Persis