Nasihat Ibn Khaldun untuk IPP

Patung Ibn Khaldun
Oleh: Zamzam Aqbil Raziqin [1]

“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)” [2]


"Setiap peradaban itu bangkit dan musnah” kebangkitan peradaban selalu diawali dengan fanatisme dan semangat menuntut ilmu. Setiap peradaban akan sampai pada puncak kejayaannya. Dan yang menjatuhkan suatu peradaban adalah degradasi moral dan hilangnya semangat keilmuan."[3]

Bismillah dengan tulisan ini saya sekaligus ingin meminta maaf ke pada Husna Hisabah Khalid (Ketua Umum PP IPP) karena pernah mengkritisi secara langsung sikap beliau yang membawa IPP Fokus terhadap kajian ke-ilmuan. Di balik itu semua ternyata ada hikmah yang sangat besar.

Seorang asatidz pernah berkata kepada seluruh santrinya di mimbar Ikhtifal ketika saya muallimien "Jika ingin menjadi pembicara yang baik, maka jadilah pendengar yang baik"[4]Nasihat itu kembali mengisi pikiran saya sehingga beberapa waktu yang lalu saya termotivasi untuk mengikuti kajian ke-agamaan dan berusaha menjadi pendengar yang baik sebelum kembali menjadi orang yang penuh bicara baik verbal maupun non verbal.

Tak pernah menyangka bahwa di dunia ini masih banyak sekali ilmu yang belum terjamah oleh saya, salah satunya ketika saya membaca Terjemah Muqoddimah Ibn Khaldun. Seorang bapak Sosiolog dunia ini menorehkan sebuah Nasihat yang sangat luar biasa di dalam kitabnya, salah satu nasihat nya adalah kutipan di atas.

Bagaimana mungkin sebuah peradaban Islam dapat tercapai ketika umatnya miskin Ilmu dan bagaimana mungkin sebuah peradaban dapat diraih tanpa sebuah Aksi nyata. Maka sebuah peradaban hanya dapat kita raih bersama dengan Keilmuan yang tinggi dan langkah yang nyata.


Ikatan Pelajar Persis yang lahir di tahun 2010 telah memilih Jargon GerakannyaArraasikhuuna Fil'ilmi (Orang-orang yang mendalami Ilmu) Sesuai QS Ali-Imran : 7. Tanpa kita sadari bahwa Jargon ini adalah bentuk Interpretasi (Penjabaran) dari Nasihat seorang Ibn Khaldun yang di tulis dalam kitabnya berabad-abad yang lalu. Tidak hanya itu seharusnya Jargon ini juga menjadi bentuk aplikatif dari Nasihat tersebut, bahwa mendalami Ilmu adalah hal yang sangat penting namun harus disertai dengan aksi nyata hasil dari mengkaji ilmu tersebut.

Saat ini kami Pimpinan Pusat mencoba untuk menginterpretasikan Jargon Arraasikhuuna Fil'Ilmi dengan menggelar Kajian ke-ilmuan JIMAT (Pengajian Jum'at) setiap 2 pekan sekali. Namun sayangnya untuk melangkah ke tahap berikutnya yakni mengaplikasikan hasil dari kajian-kajian keilmuan yang digelar kami harus lebih berusaha dan banyak berintropeksi diri.

Selain itu nasihat yang ingin di sampaikan oleh Ibn Khaldun adalah "Setiap Peradaban akan Musnah, dan yang menjatuhkan suatu peradaban adalah degradasi moral dan hilangnya semangat keilmuan" hal ini juga jangan sampai di abaikan. Bahwa Peradaban akan Musnah dan yang membuatnya seperti itu adalah Degradasi Moral dan Hilangnya semangat ke Ilmuan.

Artinya mengenyampingkan semangat ke Ilmuan juga hal yang keliru bahkan hal itu menjadi alasan utama mengapa sebuah peradaban dapat musnah. Selain dari hal itu Degradasi Moral menjadi penyakit mematikan bagi sebuah peradaban. Sedangkan pembentukan akhlak akan senantiasa masif melalui kajian-kajian keagamaan dimana ruh kita di isi dan di muhasabah. Sehingga ini menjadi satu resep bangkitnya sebuah Peradaban yang sangat ampuh dengan menyatukan 2 komponen antara Kajian ke Ilmuan dan Aksi yang nyata.

Di balik itu semua yang paling saya takutkan adalah, IPP belum sedikitpun mencapai masa Peradabannya tapi Justru IPP Musnah sebelum ia mencapai masa emasnya, karena kadernya tidak memiliki sifat fanatisme terhadap ilmu dan cenderung pasif dalam merespon isu daerah atau nasional, atau IPP hancur karena degradasi moral para kadernya.

Dengan hal ini setelah sama-sama kita menyadari sebuah nasihat dari seorang Ulama yang sangat luar biasa, mari kita bersama-sama bangun Peradaban ini di mulai dengan membangkitkan sifat fanatisme ke ilmuan dalam diri kita dan tidak mengenyampingkan langkah nyata dari hasil atau kesimpulan apa yang kita dapat dari kajian-kajian yang kita gelar setiap waktunya. Sebuah kajian ke Ilmuan harus senantiasa melahirkan gagasan baru, langkah apa yang akan kita ambil dan laksanakan kedepannya, sehingga dari kajian ke kajian kita mendapati satu langkah menuju sebuah peradaban yang di dambakan.

Arraasikhuuna Fil'Ilmi

[1] Ketua Dep. Kaderisasi PP IPP
[2] QS ALI Imran : 140
[3] Muqoddimah Ibn Khaldun
[4] Ust Dedeng Rosyidin

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »