Sumber Gambar: Google |
Masa ini para pelajar di dunia
sudah tidak asing lagi menggunakan benda persegi, yang mempunyai kaca (baca:
layar). Tentu semua orang sudah mengetahui hal ini dan jarang bagi setiap
individu yang belum atau bahkan tidak mempunyai benda ini, hp (handphone/telepon
genggam), tablet, laptop, kamera, media player, dll. Semua benda ini
sebagaimana yang telah diketahui oleh semua orang, mempunyai fungsinya
masing-masing, adapun yang multi fungsi seperti telepon genggam. Semua benda
itu kita sebut gadget (alat). Jika dilihat dari artinya, memang semua
alat atau perkakas yang dapat membantu kelangsungan hidup kita bisa kita sebut
gadget. Namun, kita sepakati saja untuk kali ini bahwa gadget adalah alat-alat
canggih seperti hp, komputer, dan kamera digital seperti yang diketahui oleh
semua orang.
Segala hal yang diciptakan di
dunia yang fana ini pasti memiliki sifat positif dan negatif, (maslahat dan
madlorot). Walaupun hal itu diciptakan dengan niat kebaikan, ataupun memang
benar-benar untuk menyesatkan. Oleh karena itu, kita tidak bisa menjaztifikasi
bahwa gadget itu buruk, atau baik. Ketika seorang pelajar menggunakan handphone
secara tidak baik, maka bukan handphone-nya yang di larang tapi
perbuatannya yang tidak baik tersebut. Ketika kita melarang penggunaan handphone
karena banyak pelajar yang menggunakannya tidak sesuai syari’at islam, maka
akan ada banyak kebencian dari pelajar dan tentu saja dakwah kita tidak akan
tersampaikan kepada hati mereka.
Seperti yang telah saya paparkan
sebelumnya, bahwa sanya gadget bersifat baik dan buruk. Jadi baik atau
buruknya suatu gadget tergantung dari pemakainya, maka ketika gadget
digunakan secara tidak baik, jangan ceramahi gadget-nya melainkan
penggunanya. Memang benar seorang insan bisa berubah akhlaknya karena satu buah
gadget, namun kita tidak bisa menyalahkan orang kafir yang memberi mereka
peluang untuk mengakses sesuatu yang tertolak di mata Allah karena memang
itulah pekerjaan mereka. Maka dengan memberikan penjelasan kepada pengguna
mengenai yang baik dan buruk, serta cara penggunaan gadget yang baik, hal itu
akan lebih menyenangkan hati pengguna daripada langsung menjaztifikasi bahwa
gadget itu buruk.
Selain memberi penjelasan
mengenai akhlak, alangkah baiknya kita pun ikut andil mengembangkan gadget.
Memang mufasir yang mengerti isi Al-Qur’an, namun dakwah mereka tidak akan
pernah tersampaikan jika cara dakwah mereka primitif, dengan mengetahui tata
cara berbicara dan menulis dengan gadget itu akan lebih efektif untuk
menyampaikan kalam ilahi. Disini ditegaskan bahwa dakwah secara berkelompok
sangat diperlukan, contoh teknisnya seorang ulama menulis tafsir dari
al-hadits, dan seorang ilmuwan komputer menerbitkan tulisan itu, hal itu akan
jauh lebih mudah daripada harus berkeliling dunia untuk naik mimbar.
Ilmuwan komputer yang pandai
membuat aplikasi akan bermanfaat bagi kaum muslimin zaman ini, mereka bisa
menciptakan aplikasi ke-islam-an seperti Al-Qur’an, hadits digital, dll. Akan
sangat disayangkan teknologi yang sangat membantu peluang dakwah ini malah
dibiarkan, seperti seekor semut dijalan mereka tentu ada, namun tidak terlihat
ataupun tidak dilihat. Hal ini tidak bisa dipandang rendah mengingat semua
orang menggemari gadget pada masa kini, jika kaum kafir memberikan
fasilitas buruk kepada pengguna, maka kita sebagai kaum mu’min membuat fasilitas
yang bernafaskan islami.
Semoga dengan tulisan ini,
pelajar persatuan islam bisa lebih bijak menggunakan gadget dan ikut
andil menyebarkan kalam Allah dan sabda Rasul karena yang ditugaskan berdakwah
bukan hanya ustadz, namun pada hakikatnya semua orang muslim mempunyai
kewajiban berdakwah.
EmoticonEmoticon