Konsep permainan menjadi Tuhan: Memperbudak dunia dengan sebutir Pasir



Salah satu RFID dengan ukuran 2cm x 1.5cm yang akan ditanamkan di tangan kanan dan dahi

Oleh: Rifqi Azhar Nugraha[1]
            Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.[2]
Perbudakan telah terjadi pada masa jahiliyyah (kebodohan), bukan bodoh terhadap perkembangan dunia namun bodoh terhadap masalah aqidah. Pembaca tentu tahu masa ini terjadi sebelum hadirnya Islam sebagai cahaya kehidupan. Sebelum Nabi Muhammad saw diangkat sebagai Nabi lalu Rasul. Jika pembaca menganggap bahwa hari ini sudah tidak ada lagi perbudakan, anda keliru! Perbudakan telah terjadi sejak Perang Dunia I, II, hingga sekarang dan para konspirator sedang menyiapkanya dalam jangka kurang dari 10 tahun.
            Konspirator dunia ini dipimpin oleh secret society terbesar di dunia seperti Illuminati, Freemasonry, Skull & Bones, Bohemian Grove, Club of Rome, Brotherhood Snake, dll. Pembaca tentu tahu nama-nama organisasi tersebut, namun apakah sudah benar-benar kenal dengan mereka? Ada yang menganggap itu hanya organisasi sosial, pembantu rakyat dunia, dan lain sebagainya. Nyatanya konspirasi di dunia ini dimotori oleh mereka.
Barcode
            Tahun 1970 telah ditemukannya garis hitam putih dengan ketebalan tidak menentu, garis ini berfungsi sebagai alat identifikasi suatu barang. Garis ini mewakili kode-kode angka biner, garis hitam bernilai 1 dan garis putih (spasi) bernilai 0. Garis dengan ketebalan berbeda itu bernilai 1-9 sesuai ketebalannya masing-masing. Kita dapat menemukan barcode disetiap barang yang kita miliki, makanan, gadget, buku, hingga lembar jawaban ujian nasional. Namun tentu saja kita tidak akan menemukannya jika kita membeli makanan di sebuah pedagang kaki lima.
            Ternyata barcode ini adalah salah satu konspirasi yang zionis buat, secara langsung mereka mengaku bahwa mereka adalah para pemuja setan dan sudah memulai rencananya sejak ditemukannya barcode. Dibawah bar/garis hitam putih, kita dapat melihat jajaran angka sebagai kode input pada komputer, angka itu selalu berjumlah 13 angka. Terdapat 3 garis hitam yang lebih panjang dari garis yang lain, itu terdapat di awal, di tengah, dan di akhir. Garis hitam ini dengan ketebalan yang sama antara garis awal hingga akhir mempunyai nilai 6, sehingga jika disatukan antara awal, tengah, dan akhir tentu saja membuat angka itu menjadi angka-angka para satanis.
Radio Frequency Identification (RFID)
            RFID adalah sebuah alat yang berukulan kecil yang ditanam di dalam tubuh hewan ternak. Dengan memasang alat ini pada hewan ternak kita, kita bisa tahu suhu tubuhnya, perkembangan biologinya, penyakit yang diderita, rasio kecukupan gizi, identifikasi gen, pendataan virus, dan bisa juga sebagai alat pelacak. Chip ini adalah perkembangan dari barcode, RFID mulai tenar dan digunakan oleh para petani di Michigan, Kanada, dan Meksiko.
Mondex adalah perusahaan pionir yang mengembangkan berbagai macam chip termasuk Verichip atau RFID chip ini. Sistem transaksi mereka menggunakan SET Protocol (Secure Eletronic Transaction) yang didisplay sebagai SET Mark. SET atau Seth dalam pemahaman orang-orang Mesir Kuno berarti Dewa Setan atau Lucifer. Mondex bekerja sama dengan perusahaan OrbComm yang memfasilitasi satelit navigasi yang seringkali disebut Big Brother.[3]
SET Mark dapat kita temui pada ponsel yang selalu kita bawa, SIM Card. Dan Smart Card atau kartu ATM. Dengan kartu ini kita dapat melakukan pembayaran tanpa uang tunai dan tanpa bertemu. Lebih dari 20 negara telah mengadopsi sistem pembayaran ini dengan undang-undang berbeda di setiap Negara.
RFID terbaru telah diperkenalkan pada tahun 2008, oleh perusahaan Hitachi di Jepang. Ternyata ukuran terkecil dari RFID ini berukuran 0.4 x 0.4 atau sebutir pasir. Dengan chip yang memiliki 128 bit ROM dan menyimpan 38 digit angka, alat ini mampu menyimpan data pribadi, kesehatan, pajak, politik, dan keuangan. Kapsul RFID beroperasi pada frekuensi 860Mhz dan 960Mhz dan datanya disusun rapi di pusat data (database server).[4]
Dengan berbagai fungsi, RFID ini tidak hanya dipakai oleh hewan ternak namun ternyata manusia pun akan dipakaikannya. RFID yang sebesar biji beras akan dipakaikan di tangan kanan atau dahi, tentu saja seperti halnya hewan bahwa informasi mengenai diri kita, kesehatan, perkembangan biologis, pajak, riwayat hidup, jumlah uang di rekening, dan keberadaan diri kita di muka bumi ini akan teridentifikasi oleh chip ini.
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu.[5]
Ayat yang diambil dari kitab Injil di atas ditafsirkan oleh orang Yunani, sebagai Mark of the Beast (Tanda Binatang). Tanda di tangan kanan dan dahi adalah ciri seseorang telah menjadi budak atau hamba sahaya orang yang memberika tanda tersebut.
Uji coba RFID untuk manusia telah dilakukan pada 120.000 pekerja pada tahun 2007 di Hongkong, khususnya pekerja-pekerja migran, di Amerika Utara pun pernah ada uji coba chip ini. Dengan memanfaatkan augmented reality[6], transaksi menggunakan chip ini menjadi tidak mustahil. Tentu saja jika semua orang di dunia telah memakai chip ini sebagai alat jual beli yang sah kita tidak akan bisa menghindarinya. Data pribadi kita akan terlihat oleh zionis, dimana pun kita berada kaum yahudi akan tahu, sudah tidak ada lagi privasi di dunia ini, HAM yang ada pada undang-undang hanyalah ilusi.
Inilah mengapa saya sebut sebagai permainan menjadi Tuhan, sebutir pasir itu adalah chip RFID yang berukuran 0.4 x 0.4 karena mereka tahu informasi pribadi kita, dan tahu keberadaan kita serta aturan hidup dunia untuk menggunakan chip ini seolah-olah kita menjadi budak mereka. Batterai Lithium, inilah bahan yang ada pada RFID. Pembaca tentu mengetahui jika kita menelpon sambil mengisi ulang baterainya, maka ponsel kita akan panas dan jika dipaksakan maka meledak. Hal itu terjadi karena gelombang radio yang sangat kuat ketika berbicara dengan seseorang disana bergesekan dengan listrik yang ada pada batterai. Dengan melakukan hal yang sama pada RFID maka dahi dan tangan kanan kita bisa melepuh atau meledak dan meninggal.
Getaran ponsel, radiasi laptop saja sudah cukup berbahaya bagi kesehatan manusia, apalagi chip dengan sinyal kuat dipasangkan di dalam tangan dan dahi. Hal ini bahkan tidak etis untuk hewan sekali pun tumbuhan, apalagi untuk manusia. Sejak 1970 yahudi telah menyusun rencananya dengan rapi, apakah sekarang kita masih tertidur?


[1] Penulis adalah staf di PP. Ikatan Pelajar Persis – Departemen Komunikasi dan Informasi, PK. Himpunan Mahasiswa Persis UIN Sunan Gunung Djati Bandung – Bidgar Kaderisasi, beliau sedang mengemban ilmu setingkat sarjana di UIN Sunan Gunung Djati Bandung – Jurusan Teknik Informatika.
[2] Qur’an Surat Al-Baqarah (2) ayat 120.
[4] Zaynur Ridwan “Novus Ordo Seclorum” hal 74 tahun 2013
[5] Alkitab (Injil) Wahyu 13:16-17
[6] Sebuah alat penampil gambar/layar komputer yang dipakai pada mata, Google Glass adalah salah satu percobaanya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Anonim
22 Mei 2014 pukul 18.28 delete

jiga na ide ieu terinspirasi dari film holywood "In Time"
hha

Reply
avatar
Anonim
23 Mei 2014 pukul 10.51 delete

film eta nu terinspirasi, pan propaganda tea :v

Reply
avatar